Langsung ke konten utama

Pembaru dari Mesir Muhammad Rasyid Rida 1865-1935M

Tokoh-tokoh Pembaru Islam pada Masa Modern

Pembaru dari Mesir

e. Muhammad Rasyid Rida (1865-1935M.)



Muhammad Rasyid Rida adalah
murid Muhammad Abduh yang paling dekat. Ia lahir pada tahun 1865 di AlQalamun, suatu desa di Lebanon yang letaknya tidak jauh dari kota Tripoli (Syria). Semasa kecil, ia dimasukkan ke madrasah tradisional di Al-Qalamun untuk belajar menulis, berhitung, dan membaca al-Qur’an. Pada tahun 1882, ia meneruskan pelajaran di Madrasah Al-Wataniah Al-Islamiyah (Sekolah Nasional Islam) di Tripoli. Di madrasah ini, selain diajarkan bahasa Arab, Turki dan Perancis, juga diajarkan pengetahuan-pengetahuan agama dan pengetahuan-pengetahuan modern.

Meskipun Muhammad Rasyid Rida sudah belajar kepada guru-guru sebelumnya.Dalam perjalanan pemikirannya, ia banyak dipengaruhi juga oleh ide-ide Jamaluddin Al-Afghani dan Muhammad Abduh melalui majalah Al-Urwah Al-Wusqa. Ia berniat untuk menggabungkan diri dengan Al-Afghani di Istanbul, tetapi niat itu tidak terwujud.

Sewaktu Muhammad Abduh berada dalam pembuangan di Beirut, Muhammad Rasyid Rida mendapat kesempatan untuk berjumpa dan berdialog dengan murid Al-Afghani ini. Dialog-dialog ilmiah itu meninggalkan kesan yang baik dalam diri Muhammad Rasyid Rida.

Muhammad Rasyid Rida mulai menjalankan ide-ide pembaruan ketika
masih berada di Syria. Usaha-usaha itu mendapat tantangan dari pihak Kerajaan Usmani. Ketika masih berada di Syria, ia merasa terikat dan tidak bebas. Akhirnya, ia berketetapan hati untuk pindah ke Mesir agar dapat dekat dengan Muhammad Abduh. Muhammad Rasyid Rida tiba di Mesir pada bulan Januari 1898.

Beberapa bulan kemudian Muhammad Rasyid Rida mulai menerbitkan
majalah yang termasyhur berjudul Al-Manar. Isi majalah ini banyak diilhami oleh pemikiran Muhammad Abduh. Pada edisi nomor pertama dijelaskan bahwa tujuan Al-Manar sama dengan tujuan  Al-Urwah Al-Wusqa.
Tujuan tersebut antara lain mengadakan pembaruan dalam bidang agama, sosial, dan ekonomi. Tujuan kedua majalah tersebut yaitu memurnikan tauhid umat Islam dari unsur-unsur ajaran yang bukan Islam, menghilangkan paham fatalisme yang bersarang di tengah kehidupan umat Islam, meningkatkan mutu pendidikan dan membela umat Islam dari permainan politik negara-negara Barat.

Beberapa pemikiran Rasyid Rida tentang pembaruan Islam adalah sebagai berikut:

1. Di tengah kehidupan umat Islam harus ditumbuhkan sikap aktif dan dinamis.

2. Umat Islam harus meninggalkan sikap dan pemikiran kaum fatalis, Jabariyah (yaitu kaum yang hanya pasrah pada keadaan).

3. Akal dapat dipergunakan untuk menafsirkan ayat dan hadis tanpa meninggalkan prinsip umumnya.

4. Umat Islam harus menguasai sains dan teknologi untuk mencapai kemajuan.

5. Kemunduran umat Islam disebabkan karena ada banyak unsur ajaran bukan Islam yang sudah masuk terlalu jauh ke dalam ajaran Islam, sehingga ajaran Islam di tengah kehidupan umat Islam tidak murni lagi. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemurnian ajaran Islam di tengah kehidupan umat Islam.






Sumber dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi
Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI

Penulis : Mustahdi dan Mustakim.
Penelaah : Asep Nursobah dan Ismail.
Pereview : Evi Zahara
Penyedia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.


Apa|Bagaimana|Dimana|
|Kapan|Mengapa|Siapa