Masa Kemajuan Peradaban Islam di Dunia | Periodisasi Menurut Harun Nasution | Kemajuan Islam di Bidang Filsafat
Ada beberapa jenis pemetaan periode sejarah Islam menurut para ahli, salah satunya adalah periodisasi menurut Harun Nasution. Menurut beliau, sejarah Islam dapat dibagi menjadi tiga periode besar, yaitu Periode Klasik (650-1250 M), Periode Pertengahan (1250-1800 M), dan Periode Modern (1800 M-sekarang).
Periode klasik meliputi masa ekspansi, integrasi (penyatuan wilayah), dan masa keemasan Islam (650-1000 M), dan masa disintegrasi (1000-1250 M).
Periode pertengahan juga memuat dua masa, yaitu masa kemunduran I (1250-1500 M) dan masa Tiga Kerajaan Besar (1500-1800 M). Masa Tiga Kerajaan Besar juga terdiri dari dua fase, yaitu Fase Kemajuan II (15001700 M) dan Fase Kemunduran II (1700-1800 M). Sedangkan
Periode Modern (1800-sekarang) adalah periode kebangkitan umat Islam, terutama setelah ekspedisi Napoleon yang berakhir di Mesir tahun 1801 M. Mereka tersadar dari tidur panjangnya dan melihat bahwa kemajuan peradaban sudah berpindah dari umat Islam ke dunia Barat. Kebangkitan tersebut kemudian melahirkan gerakan modernisasi dalam Islam.
Dengan demikian, pembahasan pada sub ini berkisar pada awal masa klasik (650-1000 M), masa Tiga Kerajaan Besar bagian pertama (1500-1700 M), dan periode kebangkitan umat Islam (1800-sekarang). Pada sub akan kita bahas sekilas tentang berbagai cabang keilmuan yang berkembang masa-masa tersebut beserta para tokohnya, contoh beberapa ilmuwan beserta pencapaiannya di bidang-bidang keahlian mereka. Selengkapnya kalian dapat mencari informasi dari berbagai sumber.
1. Kemajuan Intelektual
Para ilmuwan muslim pada umumnya menguasai lebih dari satu bidang keahlian, sehingga karya mereka juga menghiasi berbagai bidang keilmuan. Ibnu Sina (Avicienna) misalnya, di samping ia dikenal sebagai bapak kedokteran dunia karena kepakarannya di bidang itu, ia juga seorang filsuf yang banyak mewariskan karya ilmiah, seperti Al-Inshaf, yang memuat 28.000 masalah filsafat, dan ditulis hanya dalam waktu enam bulan.
Berikut diuraikan secara singkat bidang-bidang keilmuan yang mengalami kemajuan di berbagai wilayah kekuasaan Islam beserta para pakar di bidang masing-masing.
a. Filsafat
Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M, selama pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5, Muhammad Ibnu Abd Al-Rahman (832-886 M). Baghdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan di dunia Islam menyuplai karyakarya ilmiah dan filosofis dalam jumlah besar ke Spanyol, sehingga, Cordova dengan perpustakaan dan universitas-universitasnya mampu menyaingi Baghdad.
Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakar Muhammad ibnu Al-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibnu Bajjah yang dilahirkan di Saragosa. Seperti Al-Farabi (872-950 M) dan Ibnu Sina di Timur, masalah yang dikemukakannya bersifat etis dan eskatologis. Karya monumentalnya adalah Tadbir al-Mutawahhid.
Tokoh utama kedua adalah Abu Bakar ibnu Thufail, penduduk asli Wadi Asy, Granada. Ia banyak menulis masalah kedokteran, astronomi, dan filsafat. Karya filsafatnya yang sangat terkenal adalah Hay ibnu Yaqzhan. Tokoh lainnya adalah Ibnu Rusyd (1126-1198 M) dari Cordova. Dia juga ahli fikih dengan karyanya Bidayah al-Mujtahid, AI Kindi (805-873 M), dan Al Ghazali (450-505 H).
Sumber dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Untuk SMA/SMK/MA Kelas XII
Kontibutor Naskah : Feisal Ghozaly dan HA. Sholeh Dimyathi
Penelaah : Dr. Marzuki, M.Ag. dan Drs. Yusuf A. Hasan, M.Ag.
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Apa|Bagaimana|Dimana|
|Kapan|Mengapa|Siapa
