Perkembangan Islam di Benua Asia
c. Afganistan
Agama Islam masuk ke Afganistan sejak masa Khalifah Umar bin Khattab. Pada masa Khalifah Usman bin Affan, Islam telah masuk ke Kabul, dan pada tahun 870 M Islam telah mengakar di seluruh negeri Afganistan.
Perkembangan Islam di Afganistan selanjutnya berjalan dengan pesat, tidak ada hambatan, dengan bukti penduduk Afganistan 99 % beragama Islam.
Agama Islam sangat berpengaruh dalam segala aspek kehidupan mereka. Pada tahun 1933 muhammad Zahir Syah naik sebagai raja, kemudian Amerika Serikat dan Uni Soviet (sekarang Rusia) berusaha menanamkan pengaruhnya. Tahun 1953, Raja Zahir mengangkat Muhammad Daud (kader komunis) sebagai perdana menteri. Melihat keadaan seperti ini, umat Islam menilai bahwa pemerintah Afganistan telah jauh menyimpang dari ajaran Islam.
Kemudian umat Islam mulai bergerak, yaitu dengan munculnya organisasi Perjuangan Gabungan Muslim yang bernama ”Juanan Muslim” yang kemudian pada tahun 1968 berubah nama menjadi Al-Jamiah Al-Islamiyah di bawah pimpinan Burhanudin Rabbani. Uni Soviet (sekarang Rusia) semakin marah melihat perkembangan Islam itu. Kemudian pada tahun 1972 di bawah pengaruh Uni Soviet(sekarang Rusia), Muhammad Daud menggantikan Zahir. Pada tahun 1978 Daud tewas dibunuh dan diganti oleh Nur Taraki sebagai Presiden. Pada waktu itu, para ulama mengeluarkan fatwa untuk mengutuk dan mengafirkan Taraki serta mewajibkan jihad untuk menggulingkannya. Akibatnya timbul perjuangan mujahidin Afganistan.
Kemudian pada tahun 1970 Uni Soviet (sekarang Rusia) memasuki Afganistan dengan membawa presiden bonekanya, Barak Kamal. Perbuatan itu mendapat kutukan internasional, antara lain Presiden Jimmy Carter yang memboikot Olimpiade Moskwa, dan banyak penduduk yang mengungsi ke Pakistan. Perjuangan mujahidin semakin kuat dengan bergabungnya tujuh organisasi menjadi satu dengan nama ”Persatuan Mujahidin Islam Afganistan” dengan tujuan menegakkan kalimat Allah Swt., serta memerdekakan negara Afganistan dari kekuasaan kafir dan komunis dengan mendirikan pemerintahan Islam di Afganistan. Sebagai komando tertinggi ialah Abdu Rabbi Rasul Sayyaf.
Pada tahun 1987 peperangan memuncak, dengan bantuan senjata dari Amerika dan Inggris, dan berakhir dengan Uni Soviet (sekarang Rusia) menderita kerugian besar. Akhirnya, pada tahun 1989 Uni Soviet (sekarang Rusia) menarik seluruh tentaranya dari Afganistan. Pejuang mujahidin terus melawan pemerintah Najibullah (sejak 1987), karena para ulama mengeluarkan fatwa bahwa rezim tersebut adalah kafir dan mati dalam peperangan melawan rezim adalah mati syahid.
Ulama-ulama terkenal yang lahir di Afganistan antara lain: Ibnu Hibban Al-Basti (ulama Hadis dan Fiqih:342 H/952 M), Abu Bakar Ahmad Al-Baihaqi (penulis buku sejarah abad ke-14), dan sebagai penggerak Pan Islamisme (abad 19) di Afganistan bernama Said Jamaluddin Al-Afgani.
Sumber dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Untuk SMA/SMK/MA Kelas XII
Kontibutor Naskah : Feisal Ghozaly dan HA. Sholeh Dimyathi
Penelaah : Dr. Marzuki, M.Ag. dan Drs. Yusuf A. Hasan, M.Ag.
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Apa|Bagaimana|Dimana|
|Kapan|Mengapa|Siapa
c. Afganistan
Agama Islam masuk ke Afganistan sejak masa Khalifah Umar bin Khattab. Pada masa Khalifah Usman bin Affan, Islam telah masuk ke Kabul, dan pada tahun 870 M Islam telah mengakar di seluruh negeri Afganistan.
Perkembangan Islam di Afganistan selanjutnya berjalan dengan pesat, tidak ada hambatan, dengan bukti penduduk Afganistan 99 % beragama Islam.
Agama Islam sangat berpengaruh dalam segala aspek kehidupan mereka. Pada tahun 1933 muhammad Zahir Syah naik sebagai raja, kemudian Amerika Serikat dan Uni Soviet (sekarang Rusia) berusaha menanamkan pengaruhnya. Tahun 1953, Raja Zahir mengangkat Muhammad Daud (kader komunis) sebagai perdana menteri. Melihat keadaan seperti ini, umat Islam menilai bahwa pemerintah Afganistan telah jauh menyimpang dari ajaran Islam.
Kemudian umat Islam mulai bergerak, yaitu dengan munculnya organisasi Perjuangan Gabungan Muslim yang bernama ”Juanan Muslim” yang kemudian pada tahun 1968 berubah nama menjadi Al-Jamiah Al-Islamiyah di bawah pimpinan Burhanudin Rabbani. Uni Soviet (sekarang Rusia) semakin marah melihat perkembangan Islam itu. Kemudian pada tahun 1972 di bawah pengaruh Uni Soviet(sekarang Rusia), Muhammad Daud menggantikan Zahir. Pada tahun 1978 Daud tewas dibunuh dan diganti oleh Nur Taraki sebagai Presiden. Pada waktu itu, para ulama mengeluarkan fatwa untuk mengutuk dan mengafirkan Taraki serta mewajibkan jihad untuk menggulingkannya. Akibatnya timbul perjuangan mujahidin Afganistan.
Kemudian pada tahun 1970 Uni Soviet (sekarang Rusia) memasuki Afganistan dengan membawa presiden bonekanya, Barak Kamal. Perbuatan itu mendapat kutukan internasional, antara lain Presiden Jimmy Carter yang memboikot Olimpiade Moskwa, dan banyak penduduk yang mengungsi ke Pakistan. Perjuangan mujahidin semakin kuat dengan bergabungnya tujuh organisasi menjadi satu dengan nama ”Persatuan Mujahidin Islam Afganistan” dengan tujuan menegakkan kalimat Allah Swt., serta memerdekakan negara Afganistan dari kekuasaan kafir dan komunis dengan mendirikan pemerintahan Islam di Afganistan. Sebagai komando tertinggi ialah Abdu Rabbi Rasul Sayyaf.
Pada tahun 1987 peperangan memuncak, dengan bantuan senjata dari Amerika dan Inggris, dan berakhir dengan Uni Soviet (sekarang Rusia) menderita kerugian besar. Akhirnya, pada tahun 1989 Uni Soviet (sekarang Rusia) menarik seluruh tentaranya dari Afganistan. Pejuang mujahidin terus melawan pemerintah Najibullah (sejak 1987), karena para ulama mengeluarkan fatwa bahwa rezim tersebut adalah kafir dan mati dalam peperangan melawan rezim adalah mati syahid.
Ulama-ulama terkenal yang lahir di Afganistan antara lain: Ibnu Hibban Al-Basti (ulama Hadis dan Fiqih:342 H/952 M), Abu Bakar Ahmad Al-Baihaqi (penulis buku sejarah abad ke-14), dan sebagai penggerak Pan Islamisme (abad 19) di Afganistan bernama Said Jamaluddin Al-Afgani.
Sumber dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Untuk SMA/SMK/MA Kelas XII
Kontibutor Naskah : Feisal Ghozaly dan HA. Sholeh Dimyathi
Penelaah : Dr. Marzuki, M.Ag. dan Drs. Yusuf A. Hasan, M.Ag.
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Apa|Bagaimana|Dimana|
|Kapan|Mengapa|Siapa
