Ikhlas artinya perbuatan yang kita lakukan semata-mata karena Allah, tidak ingin dipuji orang lain.
Sabar adalah perilaku menahan atau mengendalikan segala emosi. Jika tak terkendali, emosi dapat menjerumuskan ke dalam kesengsaraan.
Pemaaf artinya memberi maaf kepada orang yang telah menyakiti atau menzalimi.
Berikut ini contoh perilaku sebagai implementasi Q.S. an-Nisa/4: 146, Q.S. al-Baqarah/2: 153 dan Q.S. Ali-Imran/3: 134.
1. Perilaku Ikhlas dalam Kehidupan Sehari-hari
Perilaku ikhlas sebagai penghayatan dan pengamalan Q.S. an-Nisa/4: 146 dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dengan cara:
a. Gemar melakukan perbuatan terpuji dan tidak di pamerkan kepada orang lain;
b. Ikhlas dalam beribadah, semata-mata karena Allah Swt.;
c. Tidak mengharapkan pujian atau sanjungan dari orang lain;
d. Selalu berhati-hati dalam bertindak atau berperilaku;
e. Tidak pernah membedakan antara amal besar dan amal kecil;
f. Tidak menghitung-hitung apalagi mengungkit-ungkit kebaikan yang pernah diberikan kepada orang lain.
2. Perilaku Sabar dalam Kehidupan Sehari-hari
Perilaku sabar sebagai penghayatan dan pengamalan Q.S. al-Baqarah/2: 153 dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dengan cara sebagai berikut.
a. Sabar dalam menjalankan perintah Allah Swt., seperti:
1) Ketika mendengar azan segera menuju ke masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah;
2) Ketika bel berbunyi segera masuk kelas untuk mengikuti pelajaran;
3) Saat orang tua memanggil, segera menghadap dan menemui agar tidak mengecewakannya.
b. Sabar dalam menjauhi maksiat atau meninggalkan larangan Allah Swt., seperti:
1) Ketika diajak membolos segera menolak dan menghindari teman-teman yang bersekongkol untuk membolos;
2) Saat diajak tawuran segera menolak dan menjauhi teman-teman yang mengajaknya;
3) Tidak cepat marah dan main hakim sendiri.
1) Ketika terkena musibah sakit tidak mengeluh dan tidak putus asa untuk berusaha mencari obatnya;
2) Ketika terkena musibah tidak mengeluh dan tidak menyalahkan Allah dan orang lain.
3. Perilaku Pemaaf dalam Kehidupan Sehari-hari
Perilaku pemaaf sebagai penghayatan dan pengamalan Q.S. Ali-Imran/3: 134 dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dengan:
a. Memberikan maaf dengan ikhlas kepada orang yang meminta maaf;
b. Meminta maaf atas kesalahan yang diperbuat;
c. Tidak memendam rasa benci dan perasaan dendam kepada orang lain.
Sumber Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti / Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.
Penulis : Muhammad Ahsan, Sumiyati, dan Mustahdi.
Penelaah : Muh. Saerozi, Yusuf A. Hasan, Nurhayati Djamas, dan Muhammad Nadjib
Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Apa|Bagaimana|Dimana|
|Kapan|Mengapa|Siapa